blog saya

Kamis, 04 Agustus 2011

MAKANAN TRADISIONAL KHAS CIREBON

 

HIDANGAN RAMADHAN 
DENGAN MENU TRADISIONAL KHAS CIREBON
 (HASIL KARYA OPIK AKHMAD TAUFIK)


BLOG OPIK AKHMAD TAUFIK INI BERISI INFORMASI TENTANG CIREBON. BAGI ANDA YANG INGIN MENGAMBIL SEBAGIAN ATAU SELURUH ARTIKEL YANG ADA DI BLOG OPIK AKHMAD TAUFIK INI UNTUK DITAMPILKAN DI BUKU/HASIL KARYA ANDA, JANGAN LUPA MOHON DICANTUMKAN NAMA OPIK AKHMAD TAUFIK SEBAGAI PENULIS ARTIKEL INI. BAGI ANDA YANG INGIN MENGAMBIL SEBAGIAN ATAU SELURUH ARTIKEL YANG ADA DI BLOG OPIK AKHMAD TAUFIK INI UNTUK DITAMPILKAN DI BLOG/WEBSITE ANDA, JANGAN LUPA MOHON DICANTUMKAN NAMA OPIK AKHMAD TAUFIK SEBAGAI PENULIS ARTIKEL INI DAN MOHON DI HALAMAN ARTIKEL BLOG/WEBSITE ANDA JUGA DIBUATKAN/DISERTAKAN LINK KE WWW.OPIKAKHMADTAUFIK.BLOGSPOT.COM. MENGAMBIL SEBAGIAN ATAU SELURUH ARTIKEL YANG ADA DI BLOG OPIK AKHMAD TAUFIK INI TANPA MENCANTUMKAN NAMA OPIK AKHMAD TAUFIK SEBAGAI PENULIS ASLINYA ADALAH SEBUAH PELANGGARAN. MENGAMBIL SEBAGIAN ATAU SELURUH ARTIKEL ORANG LAIN TANPA MENCANTUMKAN NAMA  PENULIS ASLINYA ADALAH SEBUAH PELANGGARAN. TERIMA KASIH.


HIDANGAN RAMADHAN 
DENGAN MENU TRADISIONAL KHAS CIREBON
(HASIL KARYA OPIK AKHMAD TAUFIK)



Cirebon adalah sebuah wilayah yang terletak di timur laut Provinsi Jawa Barat. Cirebon terdiri dari dua administratif pemerintahan, yaitu Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon. Kabupaten Cirebon terdiri dari 412 desa dan 12 kelurahan yang tersebar di 40 kecamatan. Kota Cirebon terdiri dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Kejaksan, Kecamatan Kesambi, Kecamatan Lemahwungkuk, Kecamatan Pekalipan, dan Kecamatan Harjamukti. Nama Cirebon berasal dari 2 kata yaitu Cai yang berarti air dan Rebon yang berarti Udang. Nama Cirebon juga berasal dari kata Caruban yang berarti Campuran. Dinamakan Caruban karena Cirebon merupakan tempat percampuran dari berbagai kebudayaan, diantaranya adalah Arab, Cina, India, Sunda, dan Jawa. yang membentuk karakteristik masyarakat Cirebon di tanah pesisir timur Provinsi Jawa Barat. Cirebon terletak di jalan raya utama yang menghubungkan Kota Jakarta dan Kota Surabaya di jalur utama pantai utara Pulau Jawa. Di Bulan Suci Ramadhan ini , tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner tradisional Cirebon ini. Di Kota yang berada di ujung timur laut provinsi Jawa Barat ini, dapat dijumpai berbagai makanan dan minuman tradisional khas Kota Wali ini. Kuliner tersebut dapat berupa makanan berat, makanan ringan, cemilan, jajanan pasar, serta minuman, yang tentu saja sangat cocok disajikan saat bulan suci Ramadhan ini sebagai menu berbuka puasa. Empal Gentong, Sega Jamblang, Sega Lengko, Kerupuk Melarat, Tahu Gejrot, Mie Koclok, Es Cuwing dan Sirop Champolay adalah beberapa kuliner tradisional Cirebon yang telah dikenal oleh masyarakat luas. Beberapa makanan dan minuman tradisional khas Cirebon yang sangat cocok disajikan untuk menu berbuka puasa diantaranya adalah Empal Gentong (sejenis gulai khas Cirebon yang berwarna kuning yang ditaruh di dalam gentong atau tempat yang terbuat dari tanah liat yang berisi daging, usus atau jerohan sapi dan disajikan dengan menggunakan cabai kering yang ditaruh di dalam tabung bambu yang biasanya dijual mangkal dipinggir jalan atau berkeliling dengan menggunakan gerobag atau dongdangan yang didorong atau yang dipikul), Empal Asem (sejenis empal gentong tetapi tidak menggunakan santan dan mempunyai rasa asam yang disebabkan adanya belimbing wuluh atau belimbing sayur di dalam kuah tersebut), Mie Koclok (makanan tradisional khas Cirebon yang dibuat dengan cara mie berwarna kuning dan beberapa jenis sayuran diantaranya kol, tokol atau tauge, ditaruh di tempat atau ditaruh di wadah pembuat mie yang berbentuk silinder yang berlubang banyak yang dalam proses pembuatannya direbus dengan cara direndam di dalam wadah berbentuk kotak segiempat yang berisi air panas dan wadah pembuat mie yang berbentuk silinder yang berlubang banyak tersebut dikoclok-koclok atau dikocok-kocok dan mie tersebut disajikan di piring dan disiram dengan kuah putih kental yang terbuat dari aci dan biasanya penjual menjual dagangannya dengan cara mangkal dipinggir jalan atau berkeliling dengan menggunakan gerobag atau dongdangan yang didorong atau yang dipikul), Bubur Sop Ayam Cirebon, Sega Jamblang atau Nasi Jamblang (nasi sekepalan tangan yang dibungkus dengan daun jati dan disantap dengan beberapa lauk pauk yang disajikan secara prasmanan diantaranya sambal goreng, sate kentang, dan telur puyuh), Sega Lengko atau Nasi Lengko (nasi yang disajikan dengan irisan tahu goreng, irisan tempe goreng, irisan mentimun, tauge atau tokol, daun kucai, bumbu kacang, kecap, dan ditaburi bawang goreng), Tahu Gejrot (tahu yang disajikan dengan campuran bawang dan cabe yang telah diuleg dan disajikan di wadah yang menyerupai piring kecil berbentuk hitam yang terbuat dari tanah liat dan diberi kuah berupa kecap yang dicairkan dan dijual dengan cara berkeliling dengan menggunakan gerobag atau dongdangan yang dipikul), Docang (daun singkong, tauge atau tokol yang diberi krupuk dan disiram dengan kuah dage atau kuah oncom), Terasi Udang, Petis Udang, Tahu Petis (tahu yang dipotong menyilang sehingga tahu tersebut berbentuk segitiga yang disajikan dengan petis udang), Kerupuk Selangit (kerupuk yang diberi campuran serundeng), Kerupuk Melarat / Kerupuk Mares (Kerupuk berwarna-warni yang terbuat dari aci dan digoreng dengan menggunakan pasir), Kerupuk Udang (kerupuk yang terbuat dari udang), Kerupuk Rambak / Kerupuk Kulit (kerupuk yang terbuat dari kulit kerbau atau kulit sapi), Kue Tapel, Pedesan Entog, Gulai Entog, Sirop Tjampolay (Sirop yang terbuat dari gula pasir asli dengan beraneka ragam rasa yang dikemas dalam sebuah botol), Sate Kalong (sate yang terbuat dari daging kerbau yang dijual pada malam hari dengan memakai gerobag yang dilengkapi dengan klenengan kerbau), Sate Beber (sate yang berasal dari daerah Beber), Es Cuwing (Cuwing atau sejenis gel berwarna hijau yang diolah dari daun Cincau, yang disajikan dengan santan, gula merah yang dicairkan, dan es yang sudah diserut), Caro (sejenis serabi berwarna merah yang berukuran kecil yang disajikan dengan belondo atau inti dari santan), Gado-Gado Khas Cirebon, Rujak Donggala, Keripik Kodehel  (sejenis keripik singkong yang berasal dari daerah Beber), Gonjing (sejenis kue pancong yang berasal dari Cirebon), Rajungan (sejenis Kepiting yang dihasilkan dari pesisir pantai Cirebon), Ijoan (sejenis Kerang Hijau dari keluarga Pelecypoda Mollusca yang dihasilkan dari pesisir pantai Cirebon), Bukur (Sejenis Kerang dari keluarga Pelecypoda Mollusca yang dihasilkan dari pesisir pantai Cirebon), Ecol (sejenis Kerang Kecil dari keluarga Pelecypoda Mollusca yang dihasilkan dari pesisir pantai Cirebon), Blekutak (sejenis Cumi -Cumi dari keluarga Cephalopoda Mollusca yang dihasilkan dari pesisir pantai Cirebon), Keca-Keci (makanan yang berbentuk seperti getuk yang dipotong-potong kecil membentuk jajaran genjang dan disajikan dengan kelapa yang diparut dan gula merah yang dicairkan), Penek (makanan yang berbentuk bulat pipih dan disajikan dengan gula merah yang dicairkan), Kojek, Sagon, Pilus (kacang atom), Panjelan, Tahu Tek-Tek, Es Duren (es serut yang disajikan dengan buah durian dan banyak dijual dipinggir jalan dengan menggunakan gerobag atau dongdangan), Sekoteng (minuman segar yang dijual pada malam hari dan biasanya banyak dijual mangkal dipinggir jalan atau berkeliling dengan menggunakan gerobag atau dongdangan), Es Puter Halus (sejenis es krim yang dijual mangkal di pinggir jalan atau berkeliling dengan menggunakan gerobag atau dongdangan yang didorong), Sea Food (hasil laut yang dihasilkan dari pesisir pantai Cirebon), Sayur Rumba, Ikan Bakar Air Tawar (ikan yang dihasilkan dari kolan atau balong yang banyak terdapat di daerah Cikalahang), Ikan Bakar Air Laut, Ikan Asin Jambal Roti, Ikan Asin Maleman, Ikan Asin Kuro, Ikan Tiga Waja, Es Tepak (es serut yang dipadatkan atau dimampatkan dengan menggunakan batok atau tempurung kelapa dan di atas permukaannya diberi susu dan sirop berwarna merah dan hijau), Koci (kue piramida atau sejenis panganan atau kue basah yang berbentuk piramida atau limas segiempat yang di dalamnya terdapat rebusan kacang hijau dan dibungkus dengan daun pisang batu atau pisang kelutuk dan biasanya terdapat dalam berkat atau bungkusan yang didapat oleh seseorang  setelah pulang dari menghadiri kenduri), Pipis (sejenis panganan atau kue basah yang berbentuk segiempat yang didalamnya terdapat irisan pisang dan dibungkus dengan daun pisang batu atau pisang kelutuk dan biasanya terdapat dalam berkat atau bungkusan yang didapat oleh seseorang  setelah pulang dari menghadiri kenduri), Coel Kangkung, Bapel (kue berwarna coklat yang berbentuk segilima), Dongkal, Endog Cecek atau Telur Cecek (cemilan berbentuk bundar atau bulat berukuran kecil yang berwarna-warni), Kelepon (sejenis kue basah yang berbentuk bulat atau bundar yang di dalamnya diisi gula merah dan disajikan dengan kelapa yang diparut), Cikak (sejenis kue basah yang berbentuk bulat atau bundar yang berwarna merah), Gayam, Rempeyek (cemilan ringan yang digoreng yang dipermukaannya terdapat kacang dan kucai), Raragudig, Rarauwan, Bubur Cecek (bubur berwarna putih yang disajikan dengan irisan kulit kerbau atau kulit sapi dan diberi kelapa yang sudah diparut dan disiram dengan kuah putih), Bubur Grendul (bubur biji salak / bubur candil adalah adonan berwarna coklat yang berbentuk bulat atau bundar menyerupai biji buah salak yang terdapat di dalam gel kental berwarna coklat yang disajikan dengan santan), Bubur Kodok, Bubur Ketan (bubur yang dibuat dari tepung ketan dan dicampur gula merah atau gula Jawa yang disajikan dengan santan), Bubur Pacar, Bubur Lemu (bubur sumsum adalah bubur berwarna hijau yang disajikan dengan santan dan gula jawa atau gula merah yang dicairkan), Bubur Lolos (kue basah yang berwarna coklat dan putih yang dibungkus dengan daun pisang batu atau pisang kelutuk membentuk silinder dengan kedua ujung terbuka), Troglos (makanan yang dibungkus dengan daun pisang batu atau pisang kelutuk dan biasanya terdapat dalam berkat atau bungkusan yang didapat oleh seseorang setelah pulang dari menghadiri kenduri), Puntir (makanan yang dibungkus dengan daun pisang batu atau pisang kelutuk dan biasanya terdapat dalam berkat atau bungkusan yang didapat oleh seseorang setelah pulang dari menghadiri kenduri), Emping (makanan yang terbuat dari buah melinjo atau Gnetum gnemon), Rengginang (makanan berbentuk bundar atau bulat yang terbuat dari nasi yang dikeringkan dan digoreng), Gepu, Misro, Moho, Bola-Bola (sejenis onde-onde yang berasal dari Cirebon yang berbentuk bulat atau bundar dan di permukaan sekelilingnya terdapat wijen), Gedong Gincu (salah satu jenis mangga yang banyak dibudidayakan di wilayah Kabupaten Cirebon, khususnya di Kecamatan Sedong), Rujak Merak atau Rujak Werak (rujak yang terbuat dari irisan buah pepaya muda yang biasanya dijual mangkal dipinggir jalan atau berkeliling dengan menggunakan gerobag atau dongdangan yang didorong), Urab-Uraban (campuran sayur-sayuran diantaranya kangkung, tauge atau tokol dan lainnya yang dicampur dengan kelapa yang diparut), Botok Campu, Botok Dage, Botok Roti (roti yang dihaluskan yang dicampur gula dan santan, dan diberi agar-agar serta dibungkus dengan menggunakan daun pisang kelutuk atau pisang batu dan di kukus), Lobak Talam (kue talam atau sejenis kue basah yang diiris-iris membentuk kotak atau segiempat), Otokowok, Pipis Coklat (sejenis panganan atau kue basah berwarna coklat yang didalamnya terdapat irisan pisang dan dibungkus dengan daun pisang batu atau pisang kelutuk dan biasanya terdapat dalam berkat atau bungkusan yang didapat oleh seseorang setelah pulang dari menghadiri kenduri), Jepit Merah atau Gapit Merah (cemilan berupa kue gapit yang berwarna merah dan rasanya manis), Jepit Gurih atau Gapit Gurih (cemilan yang berbentuk pipih bundar, berwarna putih, rasanya gurih, dan terdapat beberapa variasi rasa diantaranya yaitu jepit keju, jepit kacang dan lainnya), Beca, Opak, Cemplung, Kerupuk Gendar (kerupuk berbentuk persegi panjang yang terbuat dengan menggunakan gendar atau pengembang), Es Serut (es yang diserut dan disajikan dengan potongan hungkwe, tape ketan, kolang-kaling, santan, gula jawa atau gula merah yang sudah dicairkan dan biasanya banyak dijual mangkal dipinggir jalan atau berkeliling dengan menggunakan gerobag atau dongdangan yang didorong), Lantak/Encrot (sejenis panganan tradisional khas Cirebon yang berbentuk segiempat pipih yang sangat keras saat dikunyah), Ladu (sejenis panganan tradisional khas Cirebon yang gurih dan berbentuk bintang segilima yang bertekstur agak keras), Doplak, Klitik Jagung, Krawu Jagung, Piya-Piya (makanan tradisional khas Cirebon yang berbentuk bulat yang berisi sayuran dan udang yang digoreng), Intip Gunungjati, Sate Bebek (sate yang terbuat dari daging bebek dan banyak terdapat di daerah Panguragan dan sekitarnya), Teh Upet, Tauji, Tauco, Kembang Gula, Manisan Jeruk Kingkit, Empal Gentong Dengkil, Beleng, Cipeng, Empal Kuning (Gulai) khas Cirebon, Ikan Cucut, Sumpia Udang, Rujak Sambel Asem (kangkung yang direbus dan disajikan dengan sambal yang pedas), Apem (kue berbentuk bundar berwarna putih yang disajikan dengan menggunakan gula merah atau gula Jawa yang telah dicairkan dan biasanya banyak dijual di pasar tradisional pada bulan Syafar), Putu (kue berwarna hijau yang berbentuk silinder yang di dalamnya terdapat gula Jawa atau gula merah yang saat proses pembuatannya dimasukkan ke dalam selongsong bambu dan disajikan dengan kelapa yang diparut yang dijual secara berkeliling dengan menggunakan gerobag atau dongdangan yang dipikul), Jalabiya (kue yang mempunyai rasa manis yang berbentuk bundar dan terdapat lubang di tengahnya), Gandamesri, Andal-Andil, Nagasari, Geblog, Ketan Gurih, Ketan Bintul, Growol, Sawud, Penyon, Misro, Gayam, Dage Goreng, Oreg-Oreg (tempe yang dipotong kecil-kecil dan digoreng), Jangan Asem / Sayur Asem (makanan dengan bahan utamanya adalah daun melinjo atau Gnetum gnemon yang direbus), Kerupuk Sambel (kerupuk melarat yang dicampur dengan sambal), Getuk, Sambel Goreng Ati, Serabi Kinca (serabi yang disajikan dengan santan dan gula jawa atau gula merah yang sudah dicairkan atau direbus), Serabi Blondo (serabi berwarna merah atau putih yang dipermukaannya terdapat belondo atau inti dari santan), Serabi Ambon, Bekaseman Mangga Kidang, Gado-Gado Opor, Sega Goreng Otokowok, Manisan Rambusa (manisan yang terbuat dari bunga Frambosa atau bunga Frambusia atau bunga Rosella), Manisan Mangga Kidang (manisan yang terbuat dari buah Mangga Kidang), Manisan Cerme (manisan yang terbuat dari buah Cerme atau buah Ciremai), Manisan Pala (manisan yang terbuat dari buah Pala), Manisan Belimbing (manisan yang terbuat dari buah Belimbing), Manisan Sirsak (manisan yang terbuat dari buah Sirsak), Teh Rosella (teh yang terbuat dari bunga Frambosa atau bunga Frambusia atau bunga Rosella), Cucur, Keripik Tike, Geblog Ketan, Geblog Ireng, Rujak Uleg, Rujak Buah, Rujak Manis, Gelali (jajanan warna coklat dan rasanya manis), dan Kerupuk Mie (kerupuk yang berbentuk bundar yang teksturnya menyerupai mie dan di permukaannya terdapat beberapa lubang).


Hasil karya Opik Akhmad Taufik


  
Jika kamu mengetahui terdapat makanan atau minuman tradisional khas Cirebon yang belum tercantum di bacaan di atas dan makanan atau minuman tradisonal tersebut ingin dicantumkan, maka segera kirim nama makanan atau minuman tradisional khas Cirebon beserta deskripsi singkatnya ke nomer HP Opik Akhmad Taufik (089660450433). Terima kasih.


TUGAS HARI RAYA (THR) UNTUK KELAS X SATU & X 2

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.


KELUARGA BESAR OPIK AKHMAD TAUFIK YANG ADA DI TENGAHTANI KABUPATEN CIREBON MENGUCAPKAN SELAMAT MERAYAKAN HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1432 H UNTUK SELURUH MURID DAN UNTUK SELURUH GURU YANG ADA DI SMA NEGERI 1 CIWARINGIN. MINAL AIDIN WAL FAIDZIN. MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN.

WASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.


TUGAS HARI RAYA (THR) UNTUK MURID-MURID KELAS X SATU DAN X DUA ADALAH MENGERJAKAN LATIHAN SOAL YANG ADA DI LEMBAR KERJA SISWA PELAJARAN TIK (LKS PELAJARAN TIK) BAB 1 DAN DIKUMPULKAN DI MEJA OPIK AKHMAD TAUFIK YANG ADA DI RUANG GURU PALING LAMBAT SAAT HARI PERTAMA MASUK SEKOLAH SETELAH SELESAI LIBURAN LEBARAN. JIKA ADA YANG INGIN DITANYAKAN ATAU JIKA ADA YANG INGIN DISAMPAIKAN KE OPIK AKHMAD TAUFIK, MAKA SILAHKAN KIRIM SMS SAJA KE NOMER HP OPIK AKHMAD TAUFIK DI NOMER 089660450433 DENGAN MENCANTUMKAN NAMA KAMU DAN KELAS KAMU. SMS YANG TIDAK  MENCANTUMKAN NAMA DAN KELAS, MAKA TIDAK AKAN DIBALAS OLEH OPIK AKHMAD TAUFIK.